Generasi Muda bisa apa ???
Merdeka
merdeka merdeka…….. itulah seuntai kata yang sering kita dengar pada bulan
Agustus. Perlu kita ketahui pada bulan ini banyak sekali peristiwa - peristiwa
sejarah yang begitu berpengaruh terhadap kelangsungan hidup Negara kita
tercinta ini. Sedikit kita flashback mengenai
sejarah kita di masa lalu. Pada tahun 1944 dibentuklah Badan Penyelidik
Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Badan ini dibentuk pada
tanggal 1 Maret 1945 oleh Letnan Jenderal Kumakici Harada. Pembentukan badan
ini bertujuan untuk penyelidikan hal-hal mengenai penyelenggaraan proklamasi
Indonesia. Dalam pelaksanaannya, badan ini menghasilkan suatu rumusan yang
disebut Jakarta Charter atau Piagam Jakarta. Dari piagam inilah kemudian lahir
dasar Negara kita, yaitu Pancasila. Kemudian seiring berjalannya waktu, BPUPKI
dibubarkan. Sebagai gantinya Pemerintah Jepang membentuk Panitia Pembentukan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 7 Agustus 1945. Kemudian setelah itu
berita mengenai kekalahan Jepang terhadap sekutu diketahui oleh sebagian
golongan muda melalui siaran radio luar negeri. Pada waktu itu golongan muda
mengadakan rapat dan mengambil keputusan agar Soekarno segera memproklamirkan kemerdekaan Republik
Indonesia. Pada tanggal 16 Agustus 1945 golongan muda membawa Soekarno &
Hatta ke Rengasdengklok. Hal ini bertujuan untuk menjauhkan mereka dari
pengaruh Jepang. Di Rengasdengklok terjadi perdebatan alot dimana terjadi
perbedaan pendapat antara golongan tua dan golongan muda mengenai tempat
pelaksanaan proklamasi kemerdekaan. Setelah perundingan yang lama akhirnya
terjadi kesepakatan bahwa proklamasi akan dilaksanakan di Jakarta. Kemudian
pada tanggal 17 Agustus 1945 saat-saat yang ditunggu akhirnya tiba. Soekarno
membacakan proklamasi kemerdekaan di rumahnya Jl. Pegangsaan Timur No.56 yang
isinya sebagai berikut :
PROKLAMASI
Kami bangsa Indonesia
dengan ini menjatakan Kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai
pemindahan kekoeasaan d.l.l, diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, hari 17
boelan 8 tahoen ‘05
Atas
nama bangsa Indonesia,
Soekarno/Hatta
Itulah
sedikit intermezzo mengenai perjuangan
bangsa kita di masa lalu. Jadi kita sebagai penerus bangsa wajib memerdekakan perjuangan mereka. Pertanyaannya,
sebagai generasi muda apa yang bisa kita perbuat ?. Di era globalisasi ini
banyak sekali yang bisa diperbuat untuk mengisi
kemerdekaan. Generasi muda yang bisa dikatakan sebagai agent of change bisa membawa perubahan
yang berarti. Sebagai contoh presiden terpilih kita saat ini bisa dikatakan
berasal dari kaum muda. Sukses membawa ibukota menjadi lebih baik menjadikan
beliau mantap untuk mengisi tahta RI 1. Nah kita sebagai anak muda setidaknya
bisa berbuat lebih untuk bangsa kita. Bagi yang masih sekolah/kuliah bisa
mengikuti berbagai lomba baik itu intern/ekstern. Syukur-syukur bisa lomba
tingkat internasional. Setidaknya sudah mengharumkan bangsa Indonesia. Sedangkan
untuk yang sudah kerja, janganlah malas untuk berangkat. Bayangkan pejuang-pejuang
kita dulu, mereka tidak pernah malas dan selalu gigih dalam memperjuangkan
kemerdekaan. Kita yang masih muda harus belajar banyak dari sifat serta
semangat para pendahulu kita. Bukan rahasia umum lagi jiwa kepatriotan generasi
muda lambat laun semakin punah. Jaman dulu pelajaran PMP (Pendidikan Moral
Pancasila) merupakan pelajaran wajib bagi siswa. Bagaimana dengan sekarang? Pelajaran
ini seolah-olah bak butiran debu yang semakin lama semakin hilang.
Berkaca dari itu semua, kita sebagai
generasi muda seharusnya lebih memaknai kemerdekaan dengan kegiatan yang
positif. Perubahan besar berawal dari diri sendiri. Seperti kata Presiden
Soekarno “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa pahlawannya”.
#PatriotIsMe
#Advan #damniloveindonesia